- Aurora
- Awan Mammatus
- Gelombang Merah
- Penitentes (Paku Es)
- Batu yang Berlayar
- Supercells
- Fire Whirls
- Ice Circles
- Gelombang Gravitasi
- Hums (Suara Dengungan)
Tidak diragukan lagi, inilah salah satu peristiwa indah yang terjadi di bumi, Aurora. Peristiwa ini sudah membuat orang terheran-heran dan merasa takjub sejak pertama kali ditemukan. Fenomena aurora ini terjadi ketika matahari memancarkan energi tinggi yang bermuatan partikel (ion) dan merambat di luar angkasa dengan kecepatan 300 sampai 1200 km per jam. Awan partikel tersebut disebut plasma. Pada saat plasma ini berinteraksi dengan medan magnet bumi, sebagian partikel terperangkap dan mengikuti tenaga magnetik menuju ionosfer, yang berjarak sekitar 60 sampai 600 km dari permukaan bumi. Ketika partikel-partikel ini bertabrakan dengan gas yang ada di ionosfer, mereka akan mulai memendar dan menghasilkan cahaya. Fenomena ini yang disebut aurora yang sering terjadi di kutub bumi yaitu Aurora Borealis di kutub utara dan Aurora Australis di kutub selatan.
Awan ini berbentuk seperti kantung yang bergantungan di dasar awan. Awan ini terbentuk dari partikel es, dan masing-masing kantung dapat bertahan dalam bentuk yang sama antara lima sampai sepuluh menit. Bentuk awan seperti ini pada umumnya akan menjadi tanda adanya badai atau sistem cuaca berbahaya yang lain. Sayang fenomena ini sangat kecil kemungkinannya terjadi di Indonesia.
Atau disebut juga sebagai ledakan ganggang. Fenomena ini terjadi pada saat gangang laut berkumpul dan berkembang biak sangat cepat sehingga daerah pantai yang diinvasi ganggang ini akan berubah warna menjadi merah seperti darah. Pada beberapa kasus, fenomena ini tidak berbahaya, sedangkan pada kasus lain, fenomena ini akan dapat menebar racun yang menyebabkan kematian ikan, burung atau mamalia laut lain. Bahkan di beberapa kasus, bahkan manusia juga mengalami bahaya, tapi hanya bila jumlahnya sangat sangat besar.
Paku es yang disebut dengan penitente karena mirip dengan prosesi para biarawan dengan tudung putih, dapat ditemukan di glasier sangat ukuran yang bervariasi, dari beberapa cm sampai 5 meter. Bentukan ini awalnya terbentuk karena cahaya matahari yang menyebabkan adanya cekungan di permukaan salju. Begitu cekungan ini terbentuk, cahaya matahari akhirnya saling memantul dalam cekungan yang ada dan menyebabkan pendalaman dalam cekungan. Semakin dalam cekungan yang ada, semakin terbentuk paku es yang tajam.
Batuan yang bergerak secara misterius di Death Valley (lembah kematian) ini telah menjadi kontroversi di kalangan peneliti selama berabad-abad. Batu yang beratnya dapat mencapai ratusan kg ini bahkan pernah ditemukan bergerak sejauh hampir 100 m pada suatu waktu. Beberapa ilmuwan beranggapan bahwa angin kencang dan permukaan yang licin seperti es adalah penyebab gerakan ini. Tapi teori ini dibantah karena banyak batuan yang bergerak ke arah yang berbeda-beda dan dengan kecepatan yang berbeda pula. Selain itu, teori ini juga mengharuskan terpaan angin ratusan mil per jam agar batu tadi dapat bergerak.
Supercell adalah angin yang berputar dan bergerak keatas dalam badai besar dan akan terlihat sangat mengerikan. Fenomena ini akan terjadi pada saat ada badai yang disertai petir dan dapat berlangsung selama berjam-jam. Fenomena ini dapat membawa hujan deras, angin bahkan bisa mengangkat batu-batuan kecil ke langit dan akhirnya turun sebagai hujan batu.
Pusaran api atau setan api, adalah fenomena langka yang menyebabkan api naik ke atas dan membentuk pusaran. Pusaran ini sering terbentuk pada saat kebakaran hutan. Pusaran api ini dapat menjulang hingga setinggi 30 sampai 200 kaki dan selebar 10 kaki, tapi umumnya hanya dapat bertahan dalam hitungan menit saja.
Fenomena langka ini biasanya hanya terjadi di negara yang sangat dingin, dan biasanya terbentuk di tengah air, dan bukan di tepian air. Arus air yang bererak pelan menyebabkan munculnya pusaran yang bergerak pelan sehingga membentuk cakram es. Lingkaran es atau cakram es ini dapat memiliki diameter sampai 500 kaki dan dapat berbentuk dalam kelompok atau lingkaran tunggal.
Pola berombak-ombak dari gelombang gravitasi ini terjadi karena adanya udara yang bergerak secara vertikal dari pegunungan pada saat hujan badai. Pola seperti ini akan muncul ketika udara yang bergerak vertikal bertabrakan dengan lapisan udara yang stabil. Momentum dari gerakan ini akan menyebabkan perubahan dalam atmosfer, yang mengubah dinamika udara. Alam kemudian mengubah aliran udara ini dalam atmosfir dalam bentuk gelombang yang muncul di permukaan awan.
“The Hum” atau dengungan adalah fenomena munculnya suara seperti mendengung berfrekuensi rendah. Hums telah dilaporkan telah terjadi di berbagai lokasi. Dalam beberapa kasus sumber suara telah bisa ditentukan. Kasus yang terkenal yaitu kasus yang dilaporkan di Taos, New Mexico sehingga Hum kadang-kadang disebut Taos Hum. Hums atau suara dengungan yang terdengar seperti mesin diesel ini bisa didengar di lokasi yang berjarak puluhan mil. Sulit untuk menangkap suara dengungan ini dengan mikropon karena sumber suaranya yang sangat sulit untuk diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar